Jumat, 07 September 2012

Karena Do’a dan Infaq itu Terjadi


( Ketika lisanmu digerakkan untuk meminta, berarti Dia hendak memberimu )
Aku adalah seorang yang dibukakan mata oleh Allah untuk selalu meminta padaNya. Karena do’a aku berhasil mewujudkan apa yang aku inginkan. Ini juga bisa dilakukan juga oleh teman-teman semua terutama untuk kalian yang masih berstatus pelajar. Sekarang aku sudah baru lulus SMA dan saat di SMA dulu aku mendapatkan pengajaran yang amat berarti untuk sebagai panduan hidupku sekarang, yang akan aku ceritakan pada teman-teman semua.

Tahun 2009 Aku menjadi siswa baru disebuah SMA Negeri di Bandung, seperti siswa-siswa di sekolah sekolah lainnya, aku mengikuti MOPD atau MOS atau OSPEK di sekolahku. Jujur saja hal itu adalah hal yang paling malas aku laksanakan, karena dulu waktu di SMP aku yang mengOSPEK murid-murid baru, ya sekarang aku diatur-atur dan dikerjai, itu yang membuatku malas. Tapi aku sadar disini posisiku sekarang sebagai adik kelas. Namun ternyata MOPD disekolah baruku tidak seperti yang aku bayangkan, dan selama tujuh hari aku menjalani itu dengan senang hati.

                Setelah MOPD selesai, aku mulai menjalani kegiatan belajar mengajar disekolah. Pada waktu itu aku tidak ada motivasi sedikitpun untuk serius belajar, jadi hal yang mudah pun membuat aku kesulitan, karena memang tidak serius dalam belajar. Waktu terus berjalan dan aku belajar begitu begitu saja, asal datang kesekolah, mengikuti pelajaran dengan kurang serius dan pulang. Selama satu semester aku melakukan itu, dan pada pebagian rapor seperti biasa aku masuk kedalam 10 besar dikelas. 

Liburan semester pertama sudah berakhir, aku kembali menjalani aktivitas belajar seperti disemester pertama, masih seperti itu, namun sekarang teguran datang untukku, pembagian rapor semester dua pun tiba dan  untuk pertama kalinya selama aku sekolah , aku tidak masuk rangking 10 besar. Mungkin itu karena kesombonganku yang terlalu menyepelekan pelajaran dan proses belajar sehingga aku lalai dan membuat prestasiku sangat merosot. Dan bukan itu saja, aku gagal juga untuk masuk ke jurusan IPA dan itu hari yang paling menyedihkan untukku. Setelah pulang dari sekolah aku hanya bisa merenung, meratapi kegagalanku, aku tidak bisa tersenyum dan tidak mau bicara pada siapapun. Aku marah pada diriku sendiri rasanya aku ingin memukul diriku sendiri, namun itu sungguh gila jika aku melakukannya. 
( Yang membuatu sakit ketika tidak diberi adalah karena engkau tidak memahami hikmah dibalik itu )
Dalam kesendirianku aku merenung dan memikirkan apa yang harus aku kerjakan, dan aku menemukan jawaban, aku bertekad untuk menjadi juara kelas dan Juara Umum di Kelas XI nanti. Aku tidak ingin mengecewakan orangtua ku lagi, aku harus mendapatkan itu HARUS !!! sejak itulah aku mulai move dan rasa kecewaku sudah hampir hilang.

Masa kehancuranku sudah aku lewati, sekarang aku harus memulai dengan semangat yang baru, dan menjadi seseorang yang baru, menjadi seseorang yang lebih kuat dan ambisius. Aku sedikit pesimis sih dengan kelas IPS ku, karena yang aku tau IPS itu yah kalian tau sendirikan dan pasti satu pikiran denganku, namun aku tidak memikirkan itu lagi, yang penting sekarang aku harus mengukir prestasi disini.

Suatu hari, aku mengikuti sebuah pengajian. Disana aku menemukan ilmu baru yang bisa aku ikuti, ustadz disana mengatakan bahwa “ apabila kita menginginkan sesuatu, kita juga harus memberika sesuatu kepada Allah, dan Allah akan memberi apa yang kita inginkan. Usaha dan do’a saja tidak akan cukup untuk mendapatkan yang kita inginkan, dengan berinfaq dan perlu kalian ketahui infaq itu bukan hanya dengan harta namun bisa juga dengan tenaga, kalian masih pelajar kalian belu memiliki penghasilan maka berikalah tenaga kalian untuk Allah dan niatkan hanya untuk Allah “. 

Sekarang aku akan melakukan hal itu, dengan giatnya aku belajar menjadi seseorang yang sangat eda dari tahun lalu, aku benar benar menjadi seseorang yang baru, bukan lagi orang yang sering menyepelekan sesuatu sekarang hal kecil pun akan aku pikirkan dulu baik buruknya, bukan hanya belajar dengan giat aku terus berdo’a dan menginfaqan sesuatu yang aku bisa dan semester pertama berakhir pembagian rapor pun dilakukan, sungguh luar biasa aku bersyukur sekali, karena kerja kerasku tidak sia-sia, walaupun aku tidak mendapatkan yang aku inginkan namun aku cukup bangga, sekarang aku menduduki Rangking ke 3 dikelas dan Rangking 4 se Jurusan IPS. Aku sangat bangga tapi aku tidak akan berhenti disitu, aku akan terus mengejar tujuanku untuk mendapatkan Rangking 1 dan Juara Umum.

Sekarang aku semakin bahagia menjalankan aktivitas belajarku, dan aku juga merasa memiliki tanggung  jawab untuk minimal mempertahankan prestasiku. Sekarang aku semakin giat dari semester sebelumnya, dan semakin giat juga berdo’a dan berinfaq. Sekarang aku memiliki teman-teman dekat yang membuat kebahagiaanku semakin bertambah, dan perlu teman-teman ketahui kesan IPS yang dulu aku bayangkan itu ternyata tidak benar sama sekali, kami semua kompak dan bukan kompak dalam hal keusilan, kami semua kompak dalam segala hal yang positif baik pada pelajaran atau pun pada teman-teman, oleh sebab itu kelas kami dijadikan kelas unggulan oleh sebagian besar guru mata pelajaran yang mengajar di IPS. Dan menurutku bukan IPS nya yang salah, siswa yang belajar IPS nya yang salah. Semua itu tergantung pada siswa nya sendiri. Dan aku harap tidak ada lagi hal negatif yang kalian pikirkan tentang IPS. Aku tidak ingin itu terjadi, karena dari IPS lah aku menemukan hal yang sangat tidak dapat aku lupakan.

Tak terasa, dengan berjalannya waktu semester 2 telah berakhir aku sangat berdebar-debar menunggu hasil dari kerja keras dan tekadku yang telah aku lakukan. Dan lagi lagi aku belum mendapatkan yang aku inginkan. Namun peringkatku naik satu tingkat dari semester lalu. Aku mendapatkan ranking 2 dikelas namun ranking se IPS nya aku menurun menjadi peringkat ke 5. Di kelas 3 nanti aku harus memiliki strategi baru, karena aku yakin di kelas 3 nanti akan lebih sulit lagi dalam membuat prestasi, karena pasti semua orang akan belajar dngan lebih serius.

Dan benar saja, setelah kelas 3 hal itu benar terjadi, persaingan semakin menjadi diakhir tingkatan ini, aku juga merasa pesimis bisa mendapatkan apa yang aku inginkan, namun aku tak berhenti untuk berusaha dan berdo’a. Berdo’a, hal itu yang terus aku lakukan selama ini. Dan aku juga berusaha untuk terus memberikan sesuatu kepada Allah walaupun tak seberapa, namun itu niat baikku untuk Allah. Rintangan, kesulitan, san rasa lelah telah aku lewati di kelas XII semester pertama ini, 3 hari sebelum rapor dibagikan aku sakit, mungkin aku kelelahan terlalu serius belajar sehingga aku selalu tidur malam, tapi apapun akan lakukan asalkan ambisiku, tujuanku dan rasa penasaranku bisa terwujud. Selama 3 hari itu aku berusaha untuk sembuh secepatnya, karena aku ingin mengetahui dengan pendengaranku sendiri, dengan mata kepalaku sendiri hasil yang aku dapatkan.

Akhirnya aku bisa berangkat ke sekolah, walaupun kondisi ku masih belum baik benar, setelah tiba dikelas, aku duduk di bangku ku. Bangku favorit ku dan dengan tak sabar aku menunggu hasil akhirku. Walikelasku datang, jantungku semakin berdebar-debar. Seperti biasa walikelas memberikan bebepa untuk. Dan aku selalu ingat sampai sekarang bahwa beliau merasa bangga dengan kelas kami, karena kesolidannya dan beliau juga mengatakan bahwa kelas kami sangat aktif dalam bersaing, namun persaingan dikelas kami bersih, tanpa sikut menyikut.

Setelah memberika sambutan beliau pun mengumumkan hasil akhir belajar kami. Dan Subhanallah, janji Allah memang benar, aku mendapatkan yang aku inginkan. Aku berhasil menduduki peringkat paling atas dikelas, aku mendapatkan rangking 1. Aku sangat senang sekali dan seolah rasa sakit pada diriku hilang seketika, ucapan selamat dari teman-temanku bertebaran. Namun satu yang belum aku dapatkan yaitu Juara Umum. Aku harus menunggu dua minggu lagi untuk mengetahui apakah aku mendapatkan yang aku inginkan atau tidak. Dan luar biasa Allah benar-benar baik padaku, Dia memberikan apa yang aku inginkan. Aku mendapatkannya. Aku mendapatkan yang aku targetkan sejak rasa kecewa itu bersarang padaku. Aku mendapatkan Juara Umum itu !!! yah aku senang dan bangga, walaupun Cuma Juara Umum 3 aku bangga. Setelah tu aku menargetkan untuk menjadi lulusan terbaik, yah namun hal itu tidak dapat terwujud aku tidak menjadi lulusan terbaik, aku hanya menduduki peringkat ke 2 dan teman sekelasku yang menduduki peringkat pertama, yah kami hanya beda tipis ( 0,5 ) tapi aku bahagia karena yang menjadi lulusan terbaik ada dikelasku dan rekan belajarku.

Jadi kesimpulannya, untuk teman-teman semua jangan menyia nyiakan waktu belajar, selalu berusaha yang terbaik agar kita bisa membanggakan orang yang menyayangi kita, jika kita menyia nyiakan nya pasti hasilnya pun tidak akan baik, dan hanya akan membuat orang yang menyayangi kita, walaupun terlihat tersenyum tapi pasti terluka didalam hatinya. Dan yang paling penting teruslah berusaha dan berdo’a, jika mampu kita bisa memberikan sebagian harta atau tenaga kita untuk Tuhan kita dan yang kita ingin pasti akan terwujud, walalu pun agak lama kayak saya hahahaha. Ya klo mau cepet harus lebih dari saya berusahanya hehehe. Udah yah cukup ceritanya. Mudah-mudahan mendapatkan hikmah dari perjalanan belajar saya. Semoga sukses J
(Terundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan, janganlah membuatmu patah harapan. Allah menjamin pengabulan do’a sesuai dengan pilihan-Nya untukmu, bukan menurut pilihan mu sendiri... pasa saat Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini. )

1 komentar:

  1. MGM Casino & Racetrack - Mapyro
    This 창원 출장마사지 is a racetrack located on the Las Vegas Strip. 제천 출장마사지 The casino 포항 출장마사지 has a hotel, dining, spa, 순천 출장안마 retail 안양 출장샵 space, and an indoor pool. Rating: 4 · ‎16 reviews

    BalasHapus