Jumat, 27 Juli 2012

BEST FRIEND FOREVER...

Bab 2 :

Petualangan 10 Sahabat Pun Dimulai :

 

            Pasti senang rasanya jika kita memiliki sahabat. Apalagi kalau sahabat itu saying banget sama kita. Tentu saja, kita juga saying banget sama sahabat kita itu. Hal ini baru saja dialami oleh Mimi dan Adit. 8 orang yang sangat populer di sekolah?? Yuk, kita intip tentang mereka satu-persatu. Mau kan?? Hehe
           Dimulai dari yang tertua, Rino Iskandar. Rino ini seorang ketua klub drama di sekolah. Cita-citanya, ingin menjadi seorang ‘Sutradara Film Terkenal’. Setiap ada pentas seni, pasti klub-nya Rino main drama dan mendapat banyak sambutan hangat dari orang-orang. Padahal masih kelas X SMA, tapi kenapa Rino bisa menjadi ketua klub drama? Jawabannya adalah, seluruh murid di sekolah suka dengan naskah dialog yang dibuat oleh Rino. Unik dan lucu. Rino ini dijuluki ‘Pangeran jadi-jadian’ oleh teman-temannya. Soalnya, sikap Rino ini benar-benar dibuat-buat seperti pangeran yang super konyol. Entah, kenapa dia suka sekali dengan julukan itu. Dia kalau memanggil Angel dengan sebutan ‘Jeli’. Entah, itu ejekan atau panggilan kesayangan ya?? Hahaha…..
           Yang ke-2 bernama ‘Alvin Kurniawan’. Cowok dingin ini ucapannya kasar, keras kepala, dan berontak. Tapi, sebenarnya dia cowok yang baik. Dia juga sangat populer di kalangan anak cewek. Cita-citanya ingin menjadi ‘Aktor’ dan ‘Pemain tennis’. Sikap lembut, baik, dan senyuman manisnya hanya diperlihatkan pada Mina.
           Yang ke-3 bernama ‘Choky Hidayat’. Dewasa, tinggi, tampan, keren, pintar pula. Pokoknya tipe perempuan banget. Cita-citanya ingin menjadi ‘Atlit renang’ dan ‘Musisi’. Selain pintar main drum, dia juga pintar main dan menyanyi. Cewek yang disukai? Hmm, mungkin si Chika.
           Yang ke-4 bernama ‘Qory Miladiah’. Dia cewek yang terkenal dengan tatapan tajamnya. Hobinya ‘Karaoke dan nge-Pump’. Dia ketua klub vocal di sekolahnya. Cita-citanya ingin menjadi wanita karier.
           Yang ke-5, Riska Siti Anggaraini. Cewek yang satu ini hobinya makan, membaca, dan menulis. Tidak heran, tubuhnya sangat gemuk. Cita-citanya ingin jadi ‘Novelis terkenal’. Makanya, dia sangat suka jalan-jalan buat cari resensi cerita.
            Yang ke-6, Angel Oktaviani. Cewek yang sedikit tomboi dan agak feminine ini hobinya membaca, memotret, dan jalan-jalan. Cita-citanya ingin menjadi ‘Fotografer profesional’. Kita lihat ya, apakah si Angel ini naksir si Rino.
            Yang ke-7, Chika Pratiwi. Sikapnya jutek, tapi baik pada semua orang. Cewek cantik ini akan berubah menjadi galakjika ada yang berani menyakiti sahabat-sahabatnya. Hobinya adalah dengar musik dan membuat anke macam tas, baju, dan boneka. Chika ingin sekali menjadi ‘Desainer profesional’ nanti di masa depan. Cewek jutek ini, apa naksir Choky?
            Dan yang paling bungsu adalah ‘Mina Wulandari’. Selain manja di keluarganya, dia juga sangat manja pada sahabat-sahabatnya, dan entah kenapa sahabat-sahabatnya ini bisa sayang dan sabar menghadapi Mina yang manja. Mina ini suka memanggil orang dengan sebutan-sebutan yang lucu. Seperti ‘Mimichi (Mimi), Chikatan (Chika), Angelica (Angel)’, atau ‘Rinopyon (Rino)’. Biar manja, sebenarnya Mina ini sangat pintar memasak dan dia anggota klub masak di sekolah. Cita-citanya ingin menjadi ‘Chef handal’ dan membuka restoran sendiri. Entah, anak manja ini naksir Alvin atau tidak.
            Nah, kita sudah tahu tentang 8 orang diatas. Tentang Mimi dan Adit nanti kita lihat. Sekarang, kita lanjut ceritanya #narik semua pembaca pakai tali#.... Hehehe…
            Esoknya, Mimi berangkat sekolah seperti biasa. Sampai di kelasnya, ia langsung disambut oleh sahabat-sahabatnya. Jika Romi ingin mendekati Mimi, 9 orang itu langsung melotot dan berbisik “ Ingat, siapkan peti matimu !!” Tentu, si Romi tidak berani mendekat.
            “ Dit, ajarin gue PR matematika yang kemarin dong. Yang nomor 5 gue gak ngerti….” Pinta Mimi pada Adit.
            Baru saja Adit mau menjawab, sahabat-sahabatnya yang lain juga tidak kalah serunya, “ Gue juga, Dit !!”
            “ Gue duluan! Nomor 5 emang susah banget !!!” Seru Chika.
            “ Gak! Gue duluan !!” Alvin tidak kalah serunya.
            “ Tidak, Mina dulu !!!!”
            “ Gue…..!!!!”
            Telinga Adit jadi panas. Sambil mengangkat buku PR-nya, dia berseru “ Stoopp!!!! Dari pada jadi rebutan, lebih baik Mimi dulu yang liat! Jadi, nanti 2 buku kalian lihat !!!”
             “ Yeeiiii, gue duluaannn !!!” Mimi bersorak girang. Adit menyerahkan bukunya. Mimi segera memindahkan jawaban Adit ke buku PR-nya.
             Setelah selesai, Mimi menyerahkan bukunya dan buku Adit pada 8 anak itu. Satu buku dilihat 4 orang? Banyak juga. Tapi, 8 anak ini termasuk pintar dan berprestasi di sekolah.
             Pelajaran pertama dimulai. Ternyata, 10 anak ini juga sering berantem untuk merebut point terbanyak. Guru-guru juga tambah bingung harus memilih siapa. Kalau guru tidak memberi pertanyaan, 10 anak itu bakalan berontak, minta dikasih pertanyaan. Tapi, tentu saja yang paling rebut itu Adit dan Mimi. Rupanya, mereka ber-2 itu murid paling pintar di angkatan kelas X di sekolah.
            Saat isrtirahat, 10 sahabat itu jalan bersama. Tapi, sebelum itu Mimi pamit pergi ke toilet sebentar dan meminta teman-temannya pergi duluan. Teman-temannya pun setuju.
            Mimi pergi ke toilet. Di tolet tidak ada siapa-siapa. Hanya Mimi saja yang ada di toilet itu. Mimi memandang cermin. Sempurna! Dandanannya selalu sempurna. Mimi memang selalu memperhatikan kebersihan kulitnya. Tidak heran, dia selalu tampak cantik dengan dandanannya yang natural dan sempurna.
            “ Jangan sok cantik deh..! Dasar cewek centil !!!” Tiba-tiba, suara cewek muncul di belakang Mimi.
            “ Iya. Centil banget. Gak usah besar kepala deh, cuma karena loe itu populer banget di kalangan anak cowok dan disukai oleh Romi !!!” Seru seorang lagi. Mimi berbalik. Ternyata ada 3 orang perempuan yang menatap Mimi dengan tatapan aneh dan tidak bersahabat.
            “ Ka…kalian ada perlu apa denganku?” Tanya Mimi heran.
            3 perempuan itu tidak menjawab. Salah satu dari mereka langsung mengambil tas kecil yang berisikan peralatan make up Mimi dengan kasar, lalu menjatuhkan semua isinya hingga semua isinya berserakan di lantai. “ Oh, jadi ini yang membuatnya populer begini!!!” Seru perempuan itu.
            Mimi terkejut. Baru kali ini dia mendapat perlakuan kasar seperti ini. Aura preman Mimi hampir keluar. Rasanya dia ingin menghajar 3 perempuan itu satu-persatu. Tapi, Mimi berusaha tahan dia tidak ingin identitasnya yang dulu diketahui semua orang.
            Melihat sikap Mimi yang aneh, perempuan itu berkata dengan tampang yang tidak berdosa “ Owh, sori ya. Gue gak sengaja jatuhin. Loe gak marah sama gue kan?”
            Mimi hanya tersenyum dan berkata “ Gak apa-apa kok..”
           “ Bagus. Kenalin, gue Ruri dan ini Winnie dan Yuni. Gue ingatkan ke loe. Jangan sekali-sekali loe deketin si Romi atau loe akan kutindas jika loe deketin dia !! Ingat itu !!!!!” Ancam gadis bernama Ruri itu. Ruri keluar bersama 2 sahabatnya, meninggalkan Mimi sendirian yang sedang memungut peralatan make up-nya.
           “ Cih. Siapa lagi yang mau deketin si Romi…” Batin Mimi ngedumel. “ Awas saja. Kalau ada kesempatan. Gue bakalan lindas mulut cengengmu..!!!” Katanya lagi di dalam hati. Dia pun keluar dari toilet setelah semua peralatannya beres. Mimi pergi ke kelas dan menyimpan peralatan make up-nya ke dalam tas dan setelah itu, Mimi langsung menuju kantin dan menemui teman-temannya.
           Mimi pun sampai di kantin. Tapi, dia bingung mencari sahabat-sahabatnya. Namun, seseorang berteriak pada Mimi sambil mengangkat tangannya. “ Mi, disini!!!!!”
           Ternyata itu suara Angel. Dia bersama Riska, Qory, Choky, Alvin, Rino, Chika, Mina, dan Adit. Mimi langsung lari ke tempat mereka.
           “ Sori, telat…” Ucap Mimi setelah sampai di tempat duduk.
           “ Loe ngapain sih, Mi? Lama amat….” Adit menggerutu.
           “ Tidak ngapa-ngapain kok. Maklum, urusan cewek…” Ujar Mimi berbohong. Dia tidak ingin kejadiannya yang tadi diketahui semua sahabatnya.
           “ Dasar. Cewek memang aneh. Sukanya lama-lama di toilet !” Ledek Alvin yang memang terkenal lidah tajamnya.
           “ Apa kau bilang !?” Seru Mimi sewot.
           “ Tu kan, marah. Pantes cewek-cewek tu cepat tua….!!” Ldek Alvin lagi. Semua cewek langsung melotot padanya. Alvin hanya cengar-cengir, sedang para cowok yang lain tertawa.
           Saat pulang, Mimi terlihat menunggu jemputannya sendirian. Tentu saja, ini kesempatan emas bagi Romi. Dia segera menghampiri Mimi dengan mobilnya.
           Sedang dari kejauhan, tampak Adit baru saja pulang dan menghampiri motornya. Teman-temannya yang lain sudah pada pulang semua. Baru saja Adit mau memakai helm-nya, sebuah mobil berhenti di depannya. Seseorang keluar dari mobil itu. Ternyata Romi. Dia tampak emosi.
           “ Hei, boca miskin!!! Motor butut loe menghalang jalan gue!! Minggir!!!!!!” Romi membentak Adit sambil menendang ban motornya.
           “ Heh? Jalanmu? Jangan sok deh. Ini kan jalan umum. Punya hak apa loe ngaku-ngaku ini jalan loe?” balas Adit santai.
           Romi yang mendengar omongan pedas dari mulut Adit, emosinya langsung meluap-luap. Dia langsung mendorong kasar tubuh Adit hingga Adit terjatuh dari motornya. “ Diam kau, bocah miskinn!!!!”

           Adit langsung bangkit dan langsung mendorong tubuh Romi balik
“ Apaan loe? Dasar cowok tidak becusss!!!!!”
           “ Berani loe !? Sinii!!!!” Tantang Romi.
           Adit dan Romi berkelahi. Murid-murid yang melihat mereka, langsung bersorak, “ Ayo, Ayo!!!”
           Sementara itu, Mimi yang mendengar suara ribut-ribut di tempat parker langsung lari ke arah tempat parker. Di sana, dia melihat Romi dan Adit yang bertengkar. Mimi yang tidak ingin sahabatnya terluka, langsung menahan lengan Romi yang hendak ingin memukul Adit “ Hentikaannn!!!!”
           “ Mimi !!??”
           “ Kalian ber-2 kenapa? Gak malu ya, berkelahi di depan murid-murid yang lain !!??”
           “ Dia duluan!!!!” Seru Adit dan Romi. Mereka jadi saling menyalahkan.
           “ Cukup ! Gue gak mau tau, siapa yang duluan ! Sekarang, kalian saling jabat tangan dan saling minta maaf !!!” Perintah Mimi.
           Adit dan Romi saling salaman. Romi tampak tidak ikhlas. Makanya, setelah salaman dengan Adit, dia langsung masuk ke mobil dan membawanya secepat mungkin.
           Adit memandang Mimi. Dia terheran-heran sekaligus senang. Padahal perempuan, tapi dia bisa menghentikan perkelahian anak-anak cowok. Bagi Adit, Mimi ini misteri. Adit merasa bahwa Mimi ini bukanlah anak perempuan biasa. Ucapannya sangat tajam.
           “ Mi, maafin gue ya…” Ucap Adit pada Mimi.
           “ Sudahlah. Memang, tadi kalian kenapa?” Tanya Mimi heran.
           “ Gak ada apa-apa…” Jawab Adit tersenyum. “ Eh, gue anter loe pulang ya?” Tawar Adit.
           “ Ng…nggak usah. Gue kan dijemput….” Tolak Mimi halus.
           “ Sudahlah. Apa salahnya, kalo orang mengantar sahabatnya sendiri pulang? Keburu sore. Bahaya banget kalo anak cewek nunggu jemputan sendirian,” jelas Adit. “ Ayo, gue anter…!!!” Lanjutnya lagi.
           Entah, kenapa wajah Mimi memerah. Dia merasa berdebar-debar. Baru kali ini, ada cowok yang berkata seperti itu padanya. Jarang sekali, Mimi mendengar anak cowok ngomong begitu padanya. Ucapan yang keluar dari mulut Adit sungguh ucapa yang sangat tulus di telinga Mimi. Akhirnya, Mimi mengiyakan tawaran Adit.
           Adit mengantar Mimi pulang. Baru kali ini, Adit melihat ruma Mimi yang sangat besar. Adit jadi malu karena dilihat oleh satpam. Mimi turun dari motor Adit.
           “ Makasih ya, Dit. Udah nganterin gue pulang,” kata Mimi sambil melemparkan senyum.
           “ Sama-sama…” Jawab Adit. “ Omong-omong, ni rumah loe, Mi?” Tanya Adit penasaran.
           “ Iya. Mau masuk?”
           “ Nggak deh. Gue juga mau pulang. Eh, pertama kalinya gue mengantar anak cewek pulang,” Kata Adit. “ Dan, tu loe Mimi..” Lanjutnya lagi.
           “ Aku yang pertama?” Tanya Mimi di hatinya. Wajahnya memerah.
           “ kalo gitu, gue pulang ya. Dahhh !!!” Seru Adit. Dia meninggalkan Mimi sendirian di depan rumahnya.
           Mimi pun masuk ke dalam rumahnya dan langsung masuk ke kamarnya. Mimi memandang wajahnya di cermin. Dia masih merasa berdebar-debar. Di pikirannya, selalu terbayang wajah Adit.
           “ Ja…jangan-jangan, aku suka sama Adit?” Batin Mimi tidak percaya. Dia jadi bertindak konyol sendirian di kamarnya.
           Hari itu, adalah hari yang paling mendebarkan yang dirasakan oleh Mimi.

                                                                           ***
Tentang Romi…..

           Romi berangkat sekolah dengan hati yang masih kesal karena kejadian yang kemarin bersama Adit. Romi semakin bingung saja untuk mendapatkan Mimi secepat mungkin. Tiap kali dia ingin mendekati si Mimi, pasti ada yang menghalanginya.
           “ Romi, sendirian aja nih!” Seru seorang cewek sambil memegang bahu Romi. Dia Ruri.
           “ Apaan sih, loe? Ganggu aja!!” Bentak Romi pada Ruri.
           “ Ih, kok loe galak amat sama gue? Padahal, gue yang cantik ini pengen ke kelas bareng loe, Rom…..” Kata Ruri lagi.
           “ Hah? Cantik? Bisa-bisanya loe bilang loe tu cantik? Cantik si Mimi tauuu…!!!!” Kata Romi kasar.
           “ Ih, kamu kok jahat banget sih ngomongnya? Lagian, kenapa sih Mimi terus yang loe ajak dan loe butuhkan? Kan, ada gue…” Ujar Ruri kesal.
           “ Kenapa? Loe gak suka? Nanti aja deh. Loe siapin aja duit yang banyak kalo gue butuh loe!!!” Sahut Romi. Dia pun pergi meninggalkan Ruri sendirian.
           “ Eh, Romi. Tungguuu!!!!” Seru Ruri. Tapi, Romi tidak menggubris panggilannya.
           Begitulah sifat Romi. Dia itu anak yang sangat keras kepala dan ucapannya juga sangat kasar. Romi sangat suka memaksakan kehendak, terutama pada perempuan. Bila keinginannya tidak terwujud, dia pasti akan berontak.
           Romi Harun Wijaya, itulah nama lengkapnya. Romi ini berasal dari keluarga yang amat kaya raya. Namun, sayangnya sifat Romi sangat berlawanan dengan Mimi. Kekayaan yang dimiliki keluarganya membuat sikap Romi menjadi sangat malas. Sikapnya juga sangat liar. Dan, bisa dibilang Romi itu murid yang paling bodoh di sekolahnya.
           Sekarang, si Romi sedang mengincar Mimi. Dia juga merasa bahwa Adit hanyalah penganggu. Makanya, dia selalu saja mencari masalah pada Adit. Walaupun wajah Romi sangat tampan, tapi sifatnya sangat berlawanan dengan wajahnya. Dan juga, bisa dibilang Romi tidak memiliki masa depan yang cerah nanti. Sebab, Romi sangat malas dan dia belum memikirkan masa depannya. Baginya, hidup di dunia ini dihabiskan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya.
           Sebenarnya, keluarga Romi juga tidak benar sifatnya, mereka mempunyai sebuah usaha PT. alat kosmetik. Tapi, itupun semuanya palsu. Tapi, belum ada keluhan sama sekali ndari para konsumen. Mereka juga sering menipu pembeli. Jadi, tidak heran kalau Romi yang satu-satunya anak di keluarganya juga seperti itu sikapnya.
           Romi meiliki 3 orang sahabat yang bernama Handy, Anto, dan Indra. Mereka ber-4 sudah sering bersama sejak SD. 3 orang ini sudah tahu banyak tentang keluarga Romi. Tidak heran, kalau sikap Handy, Anto, dan Indra seperti itu. Dan entah, kenapa Romi sekeluarga seperti itu?

                                                                                ***

            Matahari memancarkan sinarnya di hari minggu pagi ini. Si Mimi masih tidur pulas di balik selimut. Semalam, dia habis nonton film ‘ My Last Love ’. Film yang diangkat dari sebuah novel karya ‘ Agnes davonar ‘. Kebiasaan Mimi di malam minggu adalah menonton film sehabis belajar sampai larut malam. Terkadang, baca novel ataupun komik.
           Saat sedang asyik-asyiknya bermimpi indah, mama Mimi masuk ke kamarnya. Mamanya hanya geleng-geleng kepala melihat putrinya. Beliau duduk di samping tempat tidur Mimi dan menggelitik tubuh anak bungsunya itu. Tentu saja, si Mimi langsung kaget dan bangun.
           “ Mama, iseng banget sih…!!!” Seru Mimi denagn wajah yang masih mengantuk.
           “ Ayo, bangun! Udah jam 08.00 tuh. Anak cewek kok bangunnya siang…” Kata mama sambil menarik selimut Mimi.
           “ Kan hari minggu, ma. 5 menit lagi boleh ya…?” Pinta Mimi sambil menarik selimutnya.
           “ Gak boleh! Ayo bangun! Rafael udah nunggu kamu di bawah…” Kata mama lagi.
           “ Rafael? Dek Rafa dateng ya??” Tanya Mimi.
           “ Tante Nana dan Rafael datang buat nganterin Rafael. Udah sana, mandii!!! Atau mama gelitikin kamu lagi!”
           “ Jangannn!!!! Iya, iya. Mimi bangun nih….” Seru Mimi sambil loncat dari tempat tidurnya. Mamanya hanya geleng-geleng kepala. Beliau langsung keluar dari kamar Mimi, meninggalkan Mimi yang tengah siap-siap untuk mandi.
           Rafael adalah adik sepupu Mimi yang masih kelas IX SMP. Biasanya dia dipanggil Rafa oleh Mimi. Rafa ini adik sepupu yang sangat akrab dengan Mimi dari kecil. Rafa sebenarnya dewasa dan tampan, tapi kalau sama Mimi keras kepalanya tidak karuan. Rafa paling tidak mau belajar kalau tidak bersama Mimi. Makanya, hampir setiap hari Rafael datang ke rumah Mimi untuk sekedar main atau belajar. Jangan salah, Rafa ini juga sangat populer dan pintar di sekolahnya. Jika sudah lulus SMP, Rafa ingin sekali melanjutkan ke sekolahnya Mimi yang memang terkenal murid-muridnya pintar.
           Setelah mandi dan berdandan serapi mungkin, Mimi langsung turun ke ruang keluarga. Di sana, dia mendapati tante Nana, Rafael, dan mamanya yang sedang asyik nonton TV sambil ngobrol. Papa Mimi sedang dian keluar kota dan 2 kakak laki-lakinya sudah pada berangkat kerja. Mimi langsung menyapa tantenya.
           “ Selamat pagi, tante Nana…” Sapa Mimi seraya mencium tangan tantenya.
           “ Pagi juga, Mi. wah, kamu tambah cantik aja ya,” jawab tante Nana seraya memuji Mimi.
           “ Hehehe, makasih tante….” Kata Mimi sambil tersenyum. “ Eg, Rafa. Bukannya kamu ada jam tambahan di sekolah?” Tanya Mimi pada Rafa.
           “ Bosen aku, kak. Penjelasannya sulit dimengerti…” Jawab Rafa santai.
           Mimi mencubit ke-2 pipi Rafa, “ Kamu tu bolos ya!? Pantes aja jadi anak tu sukanya dihukum di sekolah!!” Ledek Mimi.
           “ Aw, sakitt…sakitt…!!” Ringis Rafa kesakitan. “ Baru kali ini aku bolos kok, kak…” Belanya.
           “ Kamu tu udah kelas 9 dan masa tegang-tegangnya. Makanya, harus lebih giat belajarnya!!!” Peringat Mimi layaknya seorang guru.
           “ Makanya, kakak temani aku belajar dong!!!” Sahut Rafa kesal.
           “ Oke. Tapi, kakak sarapan dulu. Entar, belajarnya di halaman depan,” Sahut Mimi sambil lari ke ruang makan.
           “ Kak Mimi, jangann kabuuurr!!!” Seru Rafa sambil menegjar Mimi. Mama Mimi dan tante Nana hanya ketawa.
           Sehabis sarapan, Mimi mulai mengajar Rafa belajar di halaman depan di ayunan. Ternyata, cara Mimi mengajari Rafael belajar sungguh unik. Misalnya, Mimi member kuis soal pada Rafa. Jika Rafa menjawab benar, Mimi bakalan kasih kue atau membelikan Rafa pulsa. Tapi, jika Rafa menjawab salah atau tidak bisa sama sekali, Rafa bakal dapat hukuman dari Mimi seperti wajah Rafa dicoret atau dia harus pergi ke mini market untuk membelikan Mimi cemilan. Sunggub saudara sepupu yang sangat akrab.
           “ Hebat. Ulangan harian matematikamu dapat 100…” Puji Mimi saat melihat hasil ulangan harian Rafa.
           “ Tes gitu sih, kecil….” Timpal Rafa sambil mengikuti gaya Ao Nishizaki di komik My Lovely Class Leader.
           “ Jangan sombong, Raf. Entar aku suruh kamu ambil kue di dalam!” Peringat Mimi. Rafa hanya manyun. Belajar pun dilanjutkan.
           “ Kak Mimi…” Panggil Rafa.
           “ Apa?”
           “ Kakak sekarang punya pacar gak??” Tanya Rafa hingga Mimi nyaris menjatuhkan melempar pensilnya ke Rafa.
           “ Kok kamu Tanya gitu sih?” Tanay Mimi dengan nada yang agak tinggi.
           “ Kan Cuma Tanya,” Sahut Rafa.
           Wajah Mimi jadi agak merah. Lalu, dia menjawab “ Ka..kakak gak punya pacar dan gak mau pacaran!”
           “ Mana mungkin kakak sepupuku yang cantik ini gak mau pacaran…” Sahut Rafa. “ Tapi, pasti kak Mimi sedang jatuh cinta. Iya kan?” Tanya Rafa lagi. Mimi terdiam.
           Jatuh cinta? Sebenarnya, Mimi sendiri bingung. sebab, beberapa hari ini Mimi selalu merindukan Adit. Sampai mau tidur pun, dia selalu mengingat Adit. Dan yang paling membingungkan, Mimi ingin selalu berusaha menjadi lebih cantik dan lebih baik demi Adit.
           “ Aku, jatuh cinta?” Tanya Mimi di hatinya. Saking asyiknya melamun, Mimi jadi tidak sadar kalau dari tadi Rafa memandangnya terus.
           “ Mikirin sapa tuh? Pasti mikirin cowok ya?” Rafa meledek Mimi sambil memicingkan mata kanannya.
           “ A…apaan sih? A…aku tidak mikirin siapa-siapa kok!!”       Mimi jadi salah tingkah.
           “ Hahaahaha, wajah kak Mimi memerah!!” Sahut Rafa tertawa. Mimi jadi tambah salah tingkah.
           Sorenya, Rafa dan tante Nana pamit untuk pulang. Mama Mimi juga harus pergi ke butik. Jadi, Mimi harus di rumah bersama dengan semua pelayannya. Sepi!
           Mimi memutuskan untuk baca buku di halaman depan rumahnya. Saat sedang mau membuka bukunya, seorang satpam menghampiri Mimi sambil membawa sebuket bunga mawar. Mimi bingung, kok satpamnya tumben-tumbennya memberi bunga mawar kesukaannya.
           “ Non Mimi, ini ada bunga dari seorang laki-laki tadi…” Kata satpam itu sambil menyerahkan buket mawar itu pada Mimi.
           “ Laki-laki? Dari siapa?” Tanya Mimi.
           “ Tadi saya diminta untuk tidak memberitahu identitasnya pada nona. Dia Cuma bilang kalau dia sahabatnya nona Mimi…” Jawab satpam itu.
           “ Oh, begitu. Ya udah, terima kasih ya…” Kata Mimi tersenyum/ satpamnya hanya mengangguk dan pamit untuk kembali bekerja.
           Mimi memandang buket mawar itu. Hatinya merasa berdebar-debar. Mimi memang sangat suka bunga mawar. Dia tersenyum memandang bunga-bunga itu. Mimi memutuskan untuk menaruh bunga-bunga tersebut di kamarnya.
           Sepertinya, Mimi akan mendapatkan seorang penggemar rahasia di sekolah.

                                                                             ***